ISOLATOR
Disusun
Oleh :
KELOMPOK III Kelas 1B D3 Listrik
Muh Nursyam : 321 14 036
Ati Lolo Ratnasari :
321 14 037
Suhartin Utami Ningsih : 321 14 038
Aqib Sutriono :
321 14 039
Musyirah Abd. Muin :
321 14 040
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN
2014
PENDAHULUAN
Isolator
listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit
melakukan perpindahan muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya
terikat kuat pada atom-atomnya. Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat
elektronika sebagai isolator, atau penghambat mengalirnya arus listrik.
Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar
atau atara konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang
digunakan untuk menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan,
seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator yang sangat bagus. Beberapa
bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai isolator
kabel. Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator
kabel karena lebih mudah dibentuk / diproses sementara masih bisa menyumbat
aliran listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
ISOLATOR
·
Bahan-bahan bersifat isolator
Bahan-bahan yang bersifat isolator
ialah bahan yang akan menghambat arus listrik. Misalnya gelas, kaca, karet, kayu,
dll.
·
Kenapa tidak dapat menghantarkan
listrik???
Karena dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan
elektronnya memiliki ikatan yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada
bahan isolator tidak mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi tegangan listrik
tidak akan membuat elektron -elektronnya bergerak.
1.
Isolator Bentuk Gas
A.
UDARA
Udara terbentuk dari gas nitrogen,
helium, oksigen, dan karbondioksida. Sedangkan air terdiri dari: air tanah, es
dan gletser, danau, sungai, dan berbagai genangan air permukaan dari air hujan.
Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida,
dan gas-gas lain.
Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet
yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari,
sinar ultra ungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti
bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi
Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
1. Komposisi Udara
Manusia dapat bertahan sampai satu
hari tanpa air di daerah gurun yang paling panas, tetapi tanpa udara manusia
hanya bertahan beberapa menit saja. Jadi Anda tentu bisa menyimpulkan sendiri
betapa pentingnya udara bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara, maka
manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Atmosfer juga berfungsi
sebagai payung atau pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat
pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari.
Atmosfer juga merupakan penghambat bagi benda-benda angkasa yang bergerak
melaluinya sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas
dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
Kondisi
dan manfaat gas dalam atmosfer antara lain:
1.
Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak
langsung bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan bagian dari senyawa
organik.
2. Oksigen
(O2) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menjadi
energi hidup.
3. Karbon
dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap
radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang. Dengan
demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan
suhu di bumi.
4. Ozon
(O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas
ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon dapat menyerap
radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh
manusia.
Salah satu unsur yang penting dalam atmosfer adalah uap air.
Uap air (H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat
merubah fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui kondensasi dan
deposisi. Uap air merupakan senyawa kimia udara dalam jumlah besar yang
tersusun dari dua bagian hidrogen dan satu bagian oksigen. Uap air yang
terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari laut, danau, kolam, sungai
dan transpirasi tanaman.
Atmosfer
adalah lapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer bumi terdiri dari
beberapa gas antara lain nitrogen, oksigen, karbon dioksida; ditambah dengan
uap air dan zat-zat lain, seperti debu, jelaga, dan sebagainya.
2. Lapisan Atmosfer
Atmosfer bumi terdiri dari berbagai
lapisan, yaitu berturut-turut dari lapisan bawah ke atas adalah troposfer,
stratosfer, mesosfer, dan termosfer yaitu sebagai berikut:
a. LapisanTroposfer
Gejala cuaca (awan, petir, topan,
badai dan hujan) terjadi di lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat
penurunan suhu yang terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi
gelombang pendek dari matahari, sebaliknya permukaan tanah memberikan panas
pada lapisan troposfer yang terletak di atasnya; melalui konduksi, konveksi,
kondensasi dan sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer.
1.
Konduksi adalah proses pemanasan secara merambat.
2.
Konveksi adalah proses pemanasan secara mengalir.
3.
Kondensasi adalah proses pendinginan yang mengubah wujud uap air menjadi air.
4.
Sublimasi adalah proses perubahan wujud es menjadi uap air.
b. Lapisan Stratosfer
Lapisan atmosfer diatas tropopause
merupakan lapisan inversi, artinya suhu udara bertambah tinggi (panas) seiring
dengan naiknya ketinggian. Disebut juga lapisan Isothermis. Kenaikan suhu ini
disebabkan oleh lapisan ozonosfer yang menyerap radiasi ultra violet dari
matahari. Bagian atas stratosfer dibatasi oleh permukaan diskontinuitas suhu
yang disebut stratopause . Stratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan
suhu 0o C.
c. Lapisan Mesosfer
Lapisan mesosfer ditandai dengan
penurunan orde suhu 0,4o C setiap 100 meter, karena lapisan ini mempunyai
keseimbangan radiasi yang negatif. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause
yaitu lapisan di dalam atmosfer yang mempunyai suhu paling rendah, kira-kira -
100o C Ketinggian sekitar 85 km.
d. Lapisan Thermosfer
Lapisan ini terletak
pada ketinggian 85 dan 300 km yang ditandai dengan kenaikan suhu dari - 100o C
sampai ratusan bahkan ribuan derajat, bagian atas lapisan atmosfer dibatasi
oleh termopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai pada ketinggian 1000
km.
Pada suhu dan tekanan biasa, oksigen
didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia O2. Oksigen merupakan
gas yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika proses fotosintesis, dan diperlukan
oleh manusia dan hewan untuk bernafas.Kata oksigen terdiri dari dua kata Greek,
oxus (asid) dan gennan (menghasilkan). Oksigen cair dan padat mempunyai warna
biru lembut dan mempunyai sifat paramagnetik (mudah menjadi magnet). Oksigen
cair biasanya dihasilkan dengan proses pemanasan suhu dari udara cair
(disejukkan sehingga menjadi cair).
B.
SULFUR HEXA FLOURIDA
Hexa Florida memiliki lambang kimia
SF6 memiliki sifat antara lain: tidak terbakar, tidak larut dalam air, tidak
berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Sulfur Hexa Florida merupakan suatu
gas bentukan antara unsur sulfur dan fluor . Sulfur Hexa Florida merupakan
unsur gas yang memiliki berat jenis paling berat 6,139 kg/m3 kuerang lebih lima
kali lebih berat dari unsur udara.
Tabel 3.1
Berat Jenis dan Tegangan Tembus
Sulfur Hexa Florida dan unsur gas lainnya
Unsur Gas
|
Tegangan Tembus (kV/cm)
|
Sulfur
Hexa Florida
|
6,139 75
|
Udara
|
1,228 30
|
Nitrogen
(N2)
|
1,191 30
|
Karbondioksida
|
1,867 27
|
Hidrogen
|
0,086 18
|
Dari tabel di atas terlihat bahwa unsur Sulfur Hexa Florida
merupakan gas yang memiliki sifat isolasi yang cukup bagus dari seluruh unsur
gas lainnya, selain itu unsur ini merupakan unsur dalam dunia kelistrikan yang
cukup bsik digunakan untuk unsur pendingin pada peralatan listrik yang
menimbulkan panas sektu beroperasi misalnya saklar pemutus beban
2.
ISOLATOR CAIR
1. UMUM
Bahan isolasi cair merupakan bahan
pengisi pada beberapa peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini biasanya
digunakan pada peralatan seperti transformator, pemutus beban, rheostat. Bahan
isolasi cair memiliki dua fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang
bertegangan atau pengisolasi dan juga sebagai pendingin. Oleh karena itu agar
dapat digunakan, isolasi cair harus memiliki tegangan tembus yang tinggi
sebagai salah satu syaratnya.
Adapun sifat-sifat listrik yamg menentukan kerja bahan
isolasi cair adalah : 1. Withstand Breakdown
Kemampuan
untuk tidak mengalami ketembusan dalam kondisi tekanan listrik ( electric
stress) yang tinggi.
2. Kapasitansi listrik per unit
volume yang menentukan permitivitas
Relatifnya.
Hal ini
dapat dilihat dari persamaan berikut :
D = ɛ . E
Dengan: D = Kerapatan fluks listrik ( C/m2)
ɛ = Konstanta dielektrik ( r . ɛ 0)
E = Medan listrik ( N/C)
Pada minyak petroleum biasanya memiliki permitivitas relatif
2 sampai 2,5 sedangkan untuk minyak silikon 2 sampai 73 dan asrekal 4,5 sampai
5,0.[5]
3. Faktor daya
Faktor dissipasi daya dari minyak
dibawah tekanan bolak-balik dan tinggi akan menentukan kerja dari bahan isolasi
cair, karena dalam kondisi berbeban terdapat sejumlah rugi-rugi dielektrik.
Faktor dissipasi sebagai ukuran rugi-rugi daya merupakan parameter yang penting
bagi kabel dan kapasitor. Misalnya minyak transformator murni memiliki faktor
dissipasi
yang
bervariasi antara 10-4 pada suhu 20 oC dan 10-3 pada 90 oC pada frekuensi 50
Hz.
4. Resistivitas
Suatu cairan dapat digolongkan sebagai isolasi cair bila
resistivitasnya lebih besar dari 109 Ω-m. Pada sistem tegangan tinggi,
resistivitas yang diperlukan untuk material isolasi adalah 1016 Ω-m atau lebih.
2. JENIS – JENIS MINYAK ISOLASI
Minyak isolasi biasanya terdiri dari beberapa jenis,
berdasarkan bahan pembuatnya, minyak isolasi terdiri dari, minyak isolasi yang
berasal dari olahan minyak bumi, yang saat ini banyak digunakan dan yang saat
ini banyak diteliti adalah minyak isolasi berasal dari tumbuh-tumbuhan atau
disebut minyak nabati ( minyak organik).
2.1 Minyak Isolasi Yang Berasal Dari Olahan
Minyak Bumi
2.1.1. Minyak isolasi mineral
2.1.2. Minyak isolasi sintesis
2.2. Minyak Nabati (minyak organik) Yang
Memiliki Potensi Sebagai Minyak Isolasi
2.2.1. Minyak jarak
2.2.2. Minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil)
2.2.3. Minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil)
2.2.4. Minyak kedelai
2.1. Minyak Isolasi Yang Berasal
Dari Olahan Minyak Bumi
2.1.1. Minyak Isolasi Mineral
Minyak isolasi mineral adalah minyak yang berasal dari
minyak bumi yang diproses secara destilasi. Minyak bumi yang telah didestilasi
ini, harus mengalami beberapa proses lagi untuk mendapatkan tahanan isolasi
yang tinggi, stabilitas panas yang baik, serta memenuhi syarat-syarat teknis
yang lain.
Minyak
isolasi mineral umumnya banyak digunakan pada peralatan tegangan tinggi seperti
:
-
Transformator daya
-
Kapasitor daya
- Kabel
daya
- Circuit
breaker (pemutus daya)
Dalam hal ini minyak isolasi berfungsi sebagai bahan
dielektrik, bahan pendingin dan pemadam busur api.
2.1.2. Minyak Isolasi Sintesis
Minyak isolasi sintesis adalah minyak isolasi yang diproses
secara kimia untuk mendapatkan karakteristik yang lebih baik dari minyak
isolasi mineral.
Namun
minyak isolasi sintesis memilki beberapa kelemahan, yaitu sifatnya mudah
beroksidasi dengan udara, mengalami pemburukan yang cepat dan sifat kimianya
bisa berubah akibat kenaikan temperatur, serta tidak dapat terurai sempurna,
sehingga apabila mengalami kebocoran bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.
Berikut
ini beberapa contoh dari minyak isolasi sintesis :
a. Askarel
Askarel
adalah minyak isolasi sintesis yang tidak mudah terbakar apabila terjadi
percikan api dan tidak menghasilkan gas yang mudah terbakar. Salah satu jenis
dari asrekal yang sering digunakan adalah jenis clorinated hydrokarbon.
Kelebihan
yang dimiliki dari minyak jenis ini adalah :
- Kekuatan
dielektriknya tinggi
- Sifat
thermal, sifat kimia, dan sifat listriknya relatif stabil Namun kekurangan dari
minyak ini adalah, apabila terjadi percikan api dapat mengahasilkan asam
klorida (HCL) yang bersifat korosif pada logam.
c. Silikon cair (silicon liquids)
Silikon
cair adalah minyak yang berasal dari campuran atom silikon (si) dan oksigen
(02) dengan bahan organik seperti methyl dan phenyl. Minyak ini memiliki
beberapa kelebihan, yaitu :
-
Mempunyai ketahanan yang baik pada temperatur tinggi, yaitu berkisar 200oC.
-
Permitivitasnya rendah ( 2,20 – 2,27)
- Tahan
terhadap tegangan dengan frekuensi tinggi, hingga 1 Mhz
Kekurangan dari minyak ini adalah :
- Dapat
menghasilkan gas yang banyak apabila terjadi percikan api, sehingga menurunkan
kekuatan dielektriknya
- Harganya
relatif mahal, sehingga jarang digunakan untuk transformator berdaya besar
d. Flourinas cair (Flourinated
Liquids)
Minyak ini berbahan dasar senyawa organik yang sebagian atom
karbonnya telah digantikan oleh flour organik. Minyak ini memiliki kelebihan :
- Sifat kimianya yang sangat stabil
dan dapat digunakan secara kontinuitas pada suhu 200oC dan bahkan lebih
- Mempunyai transfer panas yang baik
daripada minyak isolasi mineral dan minyak isolasi silikon
Adapun kekurangan dari minyak ini
adalah :
- Penurunan sifat-sifat dielektrik yang disebabkan oleh
kandungan air
- Mempunyai sifat mudah menguap d. Ester sintesis
Minyak ini adalah minyak yang diolah sedemikian rupa dari
minyak parafin untuk memperoleh karakteristik yang lebih baik, sehingga
mempunyai sifat-sifat seperti berikut :
- Mempunyai sifat thermal yang baik
- Tidak mudah terbakar
- Dapat digunaka pada suhub 300oC
II.2.2. Minyak Nabati (Minyak
Organik) Yang Memiliki Potensi Sebagai Minyak Isolasi
II.2.2.1. Minyak Jarak
Minyak jarak adalah minyak yang diperoleh dari ekstraksi
biji tanaman jarak (Jatropha curcas). Minyak ini tergolong kedalam minyak
nabati. Minyak jarak memiliki warna kuning pucat dan bau yang cukup menyengat.
Agar bau tersebut dapat direduksi, minyak tidak boleh dibiarkan terbuka dalam
waktu yang lama pada suhu diatas 40 0C.
(b) Minyak jarak
Pembuatan minyak jarak yang digunakan saat ini adalah dengan
metode pengepresan. Pertama biji jarak yang sudah tua, di jemur selama 3 hari
hingga kulitnya akan pecah dengan sendirinya. Untuk memisahkan bagian biji
dengan kulinya digunakan alat pemisah biji, hal ini dilakukan untuk mendapatkan
biji utuh yang lebih banyak[9]. Biji yang sudah dipisahkan dari cangkangnya
kemudian diberi pemanasan pendahuluan, yaitu berupa pemanasan dengan uap pada
suhu 170 oC selama 30 menit, pemanasan dengan
oven pada
suhu 105 oC selama 30 menit serta pemanasan dengan penggongsengan biji sehingga
biji cukup panas untuk dilakukan pengepresan. Pengepresan dilakukan dengan alat
pengepres hidraulik. Daging biji yang telah dipanaskan, dimasukkan ke dalam
kain saring, untuk selanjutkan dipress dalam alat pengepres hidraulik, untuk menghasilkan
minyak jarak. [6]
II.2.2.2. Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO) adalah
minyak yang terbuat dari daging kelapa segar. VCO berbeda dengan minyak goreng
biasa, karena VCO dihasilkan dengan tidak menambahkan bahan kimia dalam
pembuatannya. VCO memiliki warna yang bening dan bau yang tidak menyengat.
Proses pembuatan VCO, dimulai dari pemarutan kelapa yang
kemudian diberi air lalu diperas,sehingga menghasilkan santan. Santan tersebut
kemudian disaring. Untuk kemudian diproses dengan beberapa cara, salah satunya
adalah dengan metode sentifugasi. Santan yang telah disaring tadi lalu
dimasukkan
ke dalam alat sentrifugasi, sehingga menghasilkan tiga lapisan, yaitu lapisan
protein, air dan minyak. Terbentuknya tiga lapisan ini karena perbedaan berat
jenis dari masing-masing komponen santan. Lapisan paling atas adalah lapisan
minyak yang diinginkan atau VCO. [7]
II.2.2.3. Minyak Kelapa Sawit (CPO)
Crude Palm Oil (CPO) merupakan hasil olahan dari daging buah
kelapa sawit melalui proses perebusan Tandan Buah Segar (TBS), perontokan, dan
pengepresan. CPO ini diperoleh dari bagian mesokarp buah kelapa sawit yang
telah mengalami beberapa proses, yaitu sterilisasi, pengepresan, dan
klarifikasi.
(b) Minyak CPO
Proses pembuatan CPO, dimulai dengan mensterilkan tandan
dengan memberikan steam/uap air ke dalam mesin sterlizier, setelah itu buah
dipisahkan dari tandan dengan menggunakan alat pemipil (striper), buah yang
telah dipisahkan dari tandan ini, kemudian dihancurkan, untuk selanjutnya
diekstraksi dengan menggunakan alat pengempa, sehingga dihasilkanlah minyak
kelapa sawit.
Namun minyak ini masih banyak pengotornya, oleh sebab itu
minyak tersebut harus dilakukan penjernihan dengan cara disaring getar, untuk
menghilangkan serabut, selanjutnya dipanaskan hingga suhu 90 – 100 OC, setelah
itu baru diendapkan, sehingga dihasilkanlah minyak CPO yang baik.
II.2.2.4. Minyak Kedelai
Minyak kedelai adalah minyak yang diperoleh dari ekstraksi
biji kedelai. Minyak ini memilki warna kuning cerah serta bau yang tidak begitu
menyengat, bila diproses dengan baik.
(b) Minyak kedelai
Proses pembuatan minyak kedelai dimulai dari menguliti biji
kedelai, setelah itu biji dihancurkan dengan melakukan pemanasan pada suhu 74 –
79 OC selama 30 – 60 menit, agar kulit kedelai dapat mengelupas dan butir-butir
minyak dapat berkumpul, sehingga memudahkan dalam proses ekstraksi. Proses
ekstraksi dilakukan dengan cara dipress menggunakan pengepress hidraulic.
Minyak yang dihasilkan ini , harus dilakukan pemurnian
lagi,
untuk mendapatkan minyak kedelai yang baik. Pemurnian dilakukan dengan cara
filtrasi ntuk menghilangkan kotoran yng tidak terlarut.
II.3. PENGGUNAAN MINYAK ISOLASI
MINERAL
Minyak yang biasa digunakan untuk isolasi cair adalah minyak
mineral yang diperoleh dengan pemurnian minyak mentah. Penggunaan minyak
isolasi biasa pada peralatan tegangan tinggi, yang digunakan sebagai bahan
dielektrik, bahan pendingin, dan bahan pemadam busur api.
Berikut ini akan diuraikan penggunaan minyak isolasi pada
beberapa peralatan tegangan tinggi, antara lain :
a. Transformator daya
Penggunaan tranformator daya dalam sistem tenaga listrik
memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai dengan kebutuhan dan ekonomis
untuk tingkat- tingkat keperluan, misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam
pengiriman daya listrik jarak jauh.
Transformator
memerlukan minyak isolasi sebagai bahan pengisolasian bagian-bagian dari
transformator, seperti isolasi antar belitan, belitan inti, dan belitan dengan
badan (casing) transformator. Disamping itu juga, minyak isolasi berfungsi
sebagai bahan pendingin atau menyalurkan panas ke sirip-sirip transformator,
serta sebagai pemadam busur api apabila terjadi percikan-percikan dalam belitan
transformator.
b. Kapasitor daya
Kapasitas daya banyak digunakan pada peralatan-peralatan
tenaga listrik, baik yang berfungsi sebagai filter, perbaikan faktor daya,
maupun untuk penyearah tegangan tinggi. Pemasangan kapasitor pada sistem
tegangan listrik menimbulkan daya reaktif untuk memperbaiki faktor daya dan
tegangan, karenanya menambah kapasitansi sistem dan mengurangi rugi-rugi daya
dan tegangan.
Penggunaan
minyak isolasi pada kapasitor berfungsi sebagai bahan dielektrik, sebagai
pendingin, dan sebagai pencegah terjadinya rongga udara di antara elektroda
kapasitor. Sifat-sifat yang harus dimiliki minyak isolasi pada suatu kapasitor
adalah faktor daya dielektrik ( Tg δ ) yang rendah, viskositas yang rendah, dan
sifat penyalaan yang rendah.
c. Kabel daya
Penggunaan minyak isolasi pada kabel daya adalah sebagai
bahan isolasi antar perisai konduktornya dengan isolasi terluarnya. Minyak
isolasi juga berfungsi sebagai bahan pendingin pada kabel daya.
Sifat-sifat yang harus dimiliki isolasi pada kabel daya
adalah viskositas minyak isolasi harus rendah, tahanana isolasi tinggi,
koefisien muai yang rendah, dan tidak bereaksi dengan asam atau alkali pada
suhu kerja, serta bebas dari kandungan gas.
d. Pemutus tenaga ( Circuit Breaker)
Jenis pemutus tegangan yang biasa dipakai dalam sistem
tenaga listrik adalah jenis pemutus udara, pemutus minyak, pemutus hampa udara,
dan jenis pemutus gas elektronegatif (SF6).
Pemadaman busur api saat bekerjanya pemutus tenaga sangat
penting sekali, karena busur api tersebut dapat merusak peralatan maupun
komponen-komponen pemutus tenaga itu sendiri. Minyak isolasi pada pemutus
tenaga berfungsi sebagai pemutus busur api tersebut. Sifat-sifat yang harus
dimiliki minyak isolasi pad peralatan pemutus tenaga adalah sifat penyalaan
yang rendah dan tidak menimbulkan perkaratan pada peralatan. [10]
II.4. MEKANISME KEGAGALAN ISOLASI
CAIR
Jika suatu tegangan dikenakan terhadap dua elektroda yang
dicelupkan kedalam cairan (isolasi) maka terlihat adanya konduksi arus yang
kecil. Jika tegangan dinaikkan secara kontinyu maka pada titik kritis tertentu
akan terjadi lucutan diantara kedua elektroda.
Lucutan dalam zat cair ini akan terdiri dari unsur-unsur
sebagai berikut :
1. Aliran
listrik yang besarnya ditentukan oleh karakteristik rangkaian
2.
Lintasan cahaya yang cerah dari elektroda yang satu ke elektroda yang lain.
3. Terjadi
gelembung gas dan butir butir zat padat hasil dekomposisi zat cair
4. Terjadi
lubang pada elektroda
Mekanisme
kegagalan isolasi cair adalah mekanisme yang memerlukan suatu penyebab, seperti
kondisi elektroda, keadaan dari isolasi cair itu sendiri, serta adanya
benda-benda asing (gelembung dan partikel padat) dalam isolasi cair. Beberapa
teori telah dibuat untuk menjelaskan mekanisme kegagalan isolasi cair, yaitu :
1. Mekanisme Tembus Listrik
Gelembung Gas
Gelembung
gas timbul dikarenakan beberapa hal, yaitu :
-
Permukaan elektroda yang tidak rata, sehingga terdapat rongga atau celah udara
di permukaannya.
- Adanya
tabrakan yang tidak rata, sehingga terdapat rongga atau celah udara di
permukaannya
- Penguapan
isolasi cair karena percikan bunga api pada elektroda yang tajam dan tidak
teratur.
-
Perubahan suhu dan tekanan pada isolasi cair
Jadi proses kegagalan terjadi apabila nilai Eg melebihi
nilai dari kekuatan dielektrik gas, sehingga gas yang berada pada gelembung
mengalami tembus listrik. Hal ini mennyebakan penguraian zat cair yang
menimbulkan gelembung-gelembung gas yang baru.
Gelembung-gelembung tersebut akan mengikuti arah dari medan
listrik, sehingga akan terjadi barisan gelembung gas yang akan menjembatani
kedua elektroda, sehingga terjadi tembus listrik.
2. Mekanisme Tembus Listrik Butiran
Padat
Butiran padat biasanya berasal dari udara atau debu, jika
butiran padat tersebut dikenai oleh medan listrik, maka butiran terdsebut akan
mengalami gaya (F).
Butiran padat tersebut akan bergerak dan menghubungkan kedua
elektroda. apabila butiran tersebut bersifat kondiktor, maka akan terjadi
tembus listrik
3. Mekanisme Tembus Listrik Butiran
Cair
Bola cair tercipta karena adanya air dalam minyak isolasi,
jadi proses tembus listrik dimulai dari bola cair yang tidak stabil karena
dikenai oleh medan listrik, bola cair yang tidak stabil ini akan memanjang atau
melonjong ( spheroid) searah dengan medan listrik yang diberikan.
Bola cair tersebut akan memenuhi dua pertiga dari celah
elektroda sehingga terjadi lah kanal peluahan yang menyebabkan tembus listrik
terjadi.
II.5. KEKUATAN DIELEKTRIK
Suatu dielektrik tidak mempunyai elektron-elektron bebas,
melainkan elektron-elektron yang terikat pada inti atom unsur yang membentuk
dielektrik tersebut. Pada Gambar 2.10 ditunjukkan suatu bahan dielektrik yang
ditempatkan di antara dua elektroda piring sejajar. Apabila kedua elektroda
tersebut diberi tegangan searah V, maka timbul medan elektrik
(E) di
dalam dielektrik. Medan elektrik ini memberikan gaya kepada elektron-elektron
agar terlepas dari ikatannya dan menjadi elektron bebas. Dengan lain medan
elektrik merupakan beban terhadap dielektrik agar berubah sifatnya menjadi
konduktor.
Beban yang dipikul dielektrik ini disebut terpaan medan
elektrik. Setiap dielektrik mempunyai batas kemampuan untuk memikul terpaan
elektrik. Jika terpaan elektrik melebihi batas dan berlangsung cukup lama, maka
dielektrik akan menghantarkan arus atau gagal dalam melaksanakan fungsinya
sebagai isolator. Hal ini disebut sebagai tembus listrik atau “breakdown”. Jadi
Kekuatan dielektrik bisa diartikan terpaan elektrik tertinggi yang dapat
dipikul suatu dielektrik tanpa menyebabkan dielektrik tersebut breakdown. Jika
suatu dielektrik mempunyai kekeuatan dielektrik Ek , maka terpaan elektrik yang
dapat dipikulnya adalah ≤ E k .
BAB III
KESIMPULAN
·
Isolator biasa disebut juga penyekat. Penyekatan listrik
terutama dimaksudkan agar arus listrik tidak dapat mengalir.
·
Bentuk-bentuk penyekat
Seperti
keadaan umum benda, maka penyekat memiliki bentuk-bentuk serupa yaitu, padat, cair,
dan gas.
Bahan-bahan bersifat isolator
Bahan-bahan yang bersifat isolator ialah bahan yang akan
menghambat arus listrik .Misalnya gelas,kaca,karet kayu,dll.Kenapa tidak dapat
menghantarkan listrik???
karena
dalam bahan yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan
yang kuat dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan islotor tidak
mempunyai elektron bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak akan
membuat elektron -elektronnya bergerak..
Bahan isolasi cair merupakan bahan pengisi pada beberapa
peralatan listrik. Bahan isolasi cair ini biasanya digunakan pada peralatan
seperti transformator, pemutus beban, rheostat. Bahan isolasi cair memiliki dua
fungsi yaitu sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan atau pengisolasi
dan juga sebagai pendingin. Oleh karena itu agar dapat digunakan, isolasi cair
harus memiliki tegangan tembus yang tinggi sebagai salah satu syaratnya.
Bahan isolator gas terbentuk dari gas nitrogen, helium,
oksigen, dan karbondioksida. Sedangkan air terdiri dari: air tanah, es dan
gletser, danau, sungai, dan berbagai genangan air permukaan dari air hujan.
Udara merupakan campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida,
dan gas-gas lain.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "ISOLATOR"
Post a Comment